Sebuah analisis oleh National Cyber Security Center (NCSC) Inggris menemukan bahwa jutaan orang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak pada akun sensitif.
Temuan NCSC tersebut tentu membantu mengungkap kesenjangan dalam pengetahuan dunia maya yang dapatt membuat siapapun dalam bahaya, khususnya dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.
Menurut NCSC, agar menjaga keamanan akun kita dapat merangkai tiga kata acak namun mudah diingat.
Password yang Mudah Dijebol
Sayangnya, banyak orang menggunakan kata sandi yang sama dan mudah untuk dibobol.
Dalam survei perdananya, NCSC menganalisis basis data publik dari akun yang dibobol untuk melihat frasa atau kata apa yang digunakan oleh khalayak.
Berikut adalah lima jenis kata sandi yang sepatutnya jangan digunakan karena termasuk dalam daftar password yang dibobol menurut versi NCSC, seperti dikutip dari BBC, Minggu (21/4/2019)
Tahukah Anda, kata sandi "123456" ternyata digunakan dalam 23 juta akun yang menjadi korban sejumlah oknum.
Selain kata sandi itu, angka berurutan kedua yang paling mudah ditebak adalah "123456789".
Satu seri angka yang juga populer digunakan oleh akun yang diretas adalah "1111111".
Selain urutan angka, ternyata perpaduan huruf juga sangat mudah ditebak.
NCSC menemukan bahwa "QWERTY" --merujuk pada enam huruf teratas dari deret terkiri pada tuts alfabet di keyboard komputer-- menduduki peringkat lima besar kata sandi yang mudah dibobol. Frasa itu bersaing dengan "PASSWORD".
Maka bagi Anda yang berniat untuk menggunakan dua kata itu sebagai kata sandi, sila pertimbangkan kembali.
Ternyata, NCSC juga menemukan sejumlah nama klub sepak bola yang dijadikan kata sandi bersifat lemah.
Posisi pertama kata sandi paling mudah dibobol adalah "LIVERPOOL" diikuti dengan "CHELSEA".
Bagi yang mengidolakan tim sepak bola, Anda tidak harus menjadikannya sebagai kata sandi jika ingin akun tetap aman dari oknum yang berpotensi menyalahgunakan.
Sejumlah nama orang juga digunakan sebagai kata sandi. NCSC mengungkap sejumlah nama populer, seperti "MICHAEL", "DANIEL", "JESSICA", "CHARLIE", dan "ASHLEY".
Jika menggunakan kata-kata atau nama-nama terkenal sebagai kata sandi, maka akun kita akan berisiko diretas, kata Dr Ian Levy, direktur teknis NCSC.
Levy berpesan jangan menggunakan nama depan, tim sepak bola, atau nama band favorit sebagain kata sandi akun sensitif.
Studi NCSC juga menemukan kekhawatiran yang didapat oleh orang-orang dengan akun dibobol. Ditemukan bahwa 42 persen diperkirakan akan kehilangan uang karena penipuan online. Sementara itu, hanya 15 persen yang percaya bahwa akun mereka aman.
Ditemukan bahwa kurang dari setengah responden yang ditanyai menggunakan kata sandi terpisah yang sulit ditebak untuk akun email utama mereka.
0 komentar:
Posting Komentar