INDOVIP88 - Musim dingin ekstrem kini tengah melanda sejumlah negara di belahan utara bumi. Bahkan, kawasan Kanada dan sebagian Amerika Serikat sampai membeku.
Dikutip dari ScienceAlert Suhu di Kanada dan bagian utara AS bisa mencapai -40 derajat Celsius. Jangan pernah membayangkan suhu tersebut sama dinginnya dengan suhu -20 derajat Celsius.
Reporter The Washington Post, Christopher Ingraham, mengaku baru menyadari terdapat variasi dari rasa dingin berdasarkan suhu. Awalnya, dia mengira suhu -20 derajat sama dinginnya dengan suhu -10 derajat, hanya sedikit lebih menusuk.
Ketika suhu udara sekitar -20 derajat Celcius, orang mungkin masih bisa keluar rumah sekadar menuju mobil atau mengambil surat. Meski tanpa jaket tebal bahkan hanya dengan celana pendek, mereka tetap aman.
" Di bawah -20, bagaimanapun, kalkukasi ini berubah," kata Ingraham,
Ketika suhu mencapai -30 derajat Celsius, tak ada lagi rasa dingin. Tetapi, tubuh dilanda rasa sakit yang sangat dan sensasi terbakar.
Hingga beberapa saat, rasa sakit itu terasa sampai ke dalam. Bahkan akan terasa sampai ke tulang.
" Saya tidak pernah berani mencoba apa yang terjadi setelah rasa sakit muncul tetapi asumsi saya itu sangat tidak menyenangkan," kata dia.
Selain itu, pada suhu -20 derajat, angin sudah tidak lagi bisa dirasakan. Sementara ketika suhu sudah mencapai -30 derajat, kulit yang terbuka akan merasakan sensasi seperti disetrika dan pada suhu -40 derajat, dapat dipastikan akan berteriak karena rasa terbakar.
0 komentar:
Posting Komentar