INDOVIP88 - NEW YORK – Seorang wanita Brooklyn telah menggugat Rumah Sakit St. Barnabas di Bronx, New York, yang secara keliru menghubunginya untuk meminta persetujuan pencabutan alat pendukung kehidupan seorang pria yang tidak dikenalnya.
Shirell Powell, 48 tahun, dari Kings County, menuduh Rumah Sakit St. Barnabas keliru mengatakan saudara laki-lakinya, Frederick Williams telah menderita kerusakan otak parah akibat overdosis narkotika dan diperkirakan tidak akan selamat. Padahal saudaranya sedang berada di penjara dan dalam keadaan sehat.
Ternyata, pasien yang dirawat di rumah sakit itu memiliki nama yang sama dengan saudara kandung Powell. Demikian diwartakan Newsweek.
Gugatan itu mengklaim bahwa pasien overdosis, atas nama Freddy Clarence Williams, 40 tahun, telah dirawat di rumah sakit dengan profil pasien yang salah sehingga Powell mengira kakaknya-lah yang tengah berada di ambang maut.
“Frederick Williams dan Freddy Clarence Williams merupakan orang yang berbeda,” demikian disebutkan dalam gugatan tersebut. Saudara laki-laki Powell juga berusia 40 tahun, hanya saja dia tidak memiliki nama tengah.
Karena kesalahan pada profil tersebut, Powell kemudian menarik perawatan medis dari laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal dan secara tidak langsung membunuhnya. Mengetahui hal itu, dia kemudian mengajukan gugatan pada 18 Januari dengan terdakwa Rumah Sakit St. Barnabas dan dua pegawainya.
“Sebagai akibat langsung dari pelanggaran terdakwa atas tanggung jawab kepada penggugat, Powell mengizinkan penarikan perawatan medis kepada pihak ketiga yang bukan saudaranya,” catat gugatan yang sedang ditangani oleh Mahkamah Agung Bronx itu.
Insiden itu bermula pada 15 Juli tahun lalu saat Freddy Clarence Williams dirawat di rumah sakit St. Barnabas. Powell kemudian dihubungi sebagai orang terdekat dan diberi tahu bahwa “saudara”-nya mungkin tidak akan selamat.
Sekira dua hari kemudian dokter mengatakan pria itu mengalami kerusakan otak dan alat bantu kehidupannya dapat dicabut dengan persetujuan saudaranya. Sampai saat itu, Powell masih meyakini bahwa pria itu adalah saudaranya.
Pria asing itu akhirnya dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit St. Barnabas pada hari yang sama.
Pada pertengahan Agustus tahun lalu, Pimpinan Kantor Pemeriksa Medis memberi pernyataan bahwa mayat pria yang tewas itu adalah Freddy Clarence Williams dan pada saat yang sama, saudara laki-laki Powell justru diketahui tengah berada di penjara sejak Juli setelah ditangkap di Manhattan.
“Saya hampir pingsan karena saya membunuh seseorang yang bahkan tidak saya kenal,” keluh Powell kepada New York Post. Powell mengaku tidak bisa tidur karena memikirkan hal ini sepanjang waktu dan kini dia mencari ganti rugi dari ketiga terdakwa.
“Di satu sisi, saya bersyukur bahwa dia bukan saudara saya. Di sisi lain, saya telah membunuh seseorang yang merupakan seorang ayah atau kakak.”
Juru Bicara Rumah Sakit Steven Clark mengatakan, “Kami tidak merasa ada manfaat atas klaim ini.”
Pemeriksa medis mengatakan tidak dapat merilis rincian orang asing yang meninggal karena masalah privasi, sementara Rumah Sakit St. Barnabas tidak menanggapi permintaan komentar.
0 komentar:
Posting Komentar