INDOVI88 - DALIAN - Seorang pria China yang berkeinginan menjadi selebriti online dilaporkan tewas setelah memfilmkan dirinya minum-minuman beralkohol dan minuman lainnya setiap hari selama tiga bulan. Kematian pria yang diidentifikasi bermarga Chu itu diungkap oleh seseorang yang mengklaim sebagai teman korban.
Diwartakan South China Morning Post, Kamis (21/2/2019), Chu terlihat tampil online terakhir kali pada 31 Desember saat melakukan streaming dirinya minum alkohol di sebuah supermarket di Kota Dalian, Provinsi Liaoning melalui aplikasi Liaoliao.
"Dia meninggal bukan karena dia minum hari itu, tetapi karena dia telah melakukannya selama tiga bulan," kata temannya.
"Dia minum bir dan minuman lain, tanpa istirahat, bahkan sehari."
Laporan Thepaper.cn pada Selasa menyebutkan, kegiatan minum Chu itu disiarkan di beberapa ruang virtual di aplikasi Liaoliao di mana para pemirsanya dapat berkomunikasi satu sama lain dan dengan orang yang melakukan siaran.
Menurut temannya, selain minum bir dan minuman keras, pria berusia 29 tahun itu juga minum minyak goreng untuk para penggemarnya dengan harapan mendapatkan hadiah uang tunai dari mereka.
"Dalam satu klip video, dia duduk di sana memberi tahu orang-orang bahwa dia tidak bisa melakukannya lagi. Dia berkedut, tetapi orang-orang masih memintanya untuk melanjutkan," kata temannya. Dia mengatakan bahwa setiap hari Chu bisa mendapatkan sekira 500 yuan (sekira Rp1 juta) dengan pertunjukannya itu.
Laporan tersebut tidak memberikan informasi mengenai penyebab kematian Chu, tetapi mengatakan bahwa dia sakit setelah pulang dengan menggunakan taksi pada Malam Tahun Baru usai pertunjukan minum-minumnya di supermarket. Sopir taksi yang khawatir akan keadaan penumpangnya membawa Chu ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal.
Seorang pria bermarga Wang, yang mengawasi salah satu kamar virtual yang digunakan Chu, mengatakan bahwa dia "ikut bertanggungjawab" atas kematian pria itu. Meski begitu dia menambahkan bahwa pemilik aplikasi harus menanggung sebagian besar kesalahan tersebut.
Liaoliao.com didirikan pada tahun 2000 sebagai sebuah ruang voice chat dan kemudian mengeluarkan aplikasi live-streaming.
Ketika berita kematian Chu beredar, aplikasi tersebut langsung menghentikan semua fungsi live-streamingdan memblokir akses ke videonya.
"Menanggapi inisiatif 'Pembersihan Internet 2019' negara, kami telah meluncurkan inspeksi sendiri. Semua video telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian pemberitahuan yang disampaikan di laman Liaoliao.
Chu bukan orang pertama di China yang tewas demi mengejar mimpi dan kesuksesan live-stream.
Awal bulan ini, seorang pria di Shaoxing, Provinsi Zhejiang, kehilangan nyawanya ketika mencoba mengesankan penggemarnya di internet dengan melompat dari jembatan ke sungai. Sementara pada 2017, seorang pria jatuh ketika mengambil selfie di atas gedung pencakar langit di Provinsi Hunan dalam upaya memenangkan taruhan sebesar 100.000 yuan.
0 komentar:
Posting Komentar