INDOVIP88 - 7 Hotel Mulai Dibangun di Kawasan Danau Toba Pada Bulan Juli, Berikut Penjelasan Luhut.
Pemerintah terus mendorong pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. INDOVIP88
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (6/2/2019).
"Tadi kita mau groundbreaking hotel-hotel sudah mulai kuartal III atau atau sekitar bulan Juli-September tahun 2019," katanya.
Luhut menuturkan, proses pembebasan lahan untuk pembangunan lainnya seperti hotel sebagian besar sudah rampung.
Sertifikat lahan dengan luas sekitar 386 hektare tersebut pun sudah ada.
"Kalau kuartal II belum siap. Jadi sudah kita siapkan kuartal III. Tanah 386 hektare atau berapa tadi hampir semua sudah beres sertifikat sudah ada tinggal dana infrastruktur kemudian ada dana kerohiman beberapa tempat kita sedang bereskan itu tinggal kita hitung," ujar Luhut mengutip Liputan6.com.
Luhut sudah mengagendakan akan bertemu dengan tujuh pengembang, di antaranya pengembang hotel di kawasan Danau Toba. DOMINOQQ
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 7 Hotel Mulai Dibangun di Kawasan Danau Toba Pada Bulan Juli, Berikut Penjelasan Luhut, http://medan.tribunnews.com/2019/02/07/7-hotel-mulai-dibangun-di-kawasan-danau-toba-pada-bulan-juli-berikut-penjelasan-luhut.
"Itu ada 6-7 hotel. nanti minggu depan saya undang kemari yang 7 supaya paralel semua. (Investasi) Wah itu mungkin beberapa triliun kali itu," kata dia.
Warga Berunjuk Rasa
Sementara, sekitar 100 warga pinggir Danau Toba berunjuk rasa ke kantor Bupati dan DPRD Toba Samosir (Tobasa) mendesak PT Aquafarm Nusantara ditutup operasionalnya, Senin (4/2/2019)
Dalam aksi yang juga membawa serta anak-anak dari Desa Sirungkungon, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, warga menyebut, perusahaan yang beternak ikan di Danau Toba itu telah merusak lingkungan, terutama mencemari air danau.
"Ada tiga tuntutan kita. Tapi yang paling utama meminta Bupati Toba Samosir menghentikan operasional PT Aquafarm Nusantara di Desa Sirungkungon," ujar Arimo Manurung, salah seorang warga saat dihubungi via ponsel, Senin (4/2/2019), mengutip Kompas.com.
Dua tuntutan lainnya, kata Arimo, meminta Camat Ajibata dan Sekretaris Desa Sirungkungon dicopot dari jabatannya. VIPDOMINO
Camat Ajibata dinilai tidak merespons laporan pengaduan warga Desa Sirungkungon soal dugaan pembuangan limbah berupa ikan mati ke Danau Toba oleh PT Aquafarm Nusantara.
Begitu juga Sekretaris Desa Sirungkungon diduga mengintimidasi warga yang berusaha melaporkan kegiatan PT Aquafarm Nusantara yang diduga merusak lingkungan.
"Sejak tahun 2017 sampai 2018, warga sudah melapor ke camat soal penenggelaman ikan mati ke danau. Tapi tak pernah direspons. Itu sebabnya kita minta ke bupati, agar dia dicopot," ujar Arimo.
Pada akhirnya, warga kemudian membuat pengaduan ke Bupati Toba Samosir Darwin Siagian yang kemudian turun ke lokasi diduga pembuangan ikan mati pada 24 Januari 2019 lalu.
Didampingi aparat Polres Toba Samosir, Bupati Darwin saat itu melihat langsung sebanyak empat karung ikan busuk yang berhasil diangkat penyelam dari perairan Danau Toba di Desa Sirungkungon.
Polisi pun sudah membawa ke-empat karung ikan busuk tersebut.
"Sekaitan itu kita meminta Pak Bupati mencopot camat yang kita nilai tak berpihak pada warga," kata Arimo.
Tanggapan Wagub Tobasa
Warga yang berunjuk rasa, sambungnya, selain dari Kabupaten Toba Samosir, juga dari Kabupaten Simalungun. Aksi warga itu sendiri diterima oleh Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus.
Hulman berjanji akan meneruskan aspirasi warga untuk menutup PT Aquafarm Nusantara di Desa Sirungkungon.
Hanya saja, ini harus tetap disampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat.
"Prinsipnya Pemkab Toba Samosir mendukung tuntutan kita guna menutup PT Aquafarm dan akan menyampaikan hal itu ke pemerintah atasan sebagai pemberi izin," katanya.
Selain menggelar aksi di kantor Bupati Toba Samosir, warga juga melakukan aksi demo di gedung DPRD Toba Samosir.
0 komentar:
Posting Komentar